-->

Ini 5 Cara Membuka dan Menutup Pelajaran Dengan Baik dan Benar

Ini 5 Cara Membuka dan Menutup Pelajaran Dengan Baik dan Benar - Hallo sahabat Info Guru Dan CPNS, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Ini 5 Cara Membuka dan Menutup Pelajaran Dengan Baik dan Benar, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Blog Pendidikan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Ini 5 Cara Membuka dan Menutup Pelajaran Dengan Baik dan Benar

5 Cara Membuka dan Menutup Pelajaran Dengan Baik dan Benar

BlogPendidikan.net
 - Dikatakan bahwa membuka pelajaran merupakan suatu keterampilan yang berkaitan dengan usaha guru dalam memulai kegiatan pembelajaran yang bertujuan merangsang motivasi siswa dan semangat siswa dalam belajar pada awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran, agar proses pembelajaran berlangsung dan terselesaikan dengan baik.
Banyak cara yang dilakukan guru dalam mengawali atau membuka pelajaran sesuai dengan kemampuannya dan karakteristik materi yang akan diajarkan. kemampuan membuka pelajaran ini juga sangat menentukan dan penting dikuasai oleh guru. Agar proses pembelajaran di kelas tidak monoton dan selalu bervariasi.


Berikut Cara Membuka Pelajaran Yang Baik dan Benar :

1. Menyapa dan memberi salam penuh kehangatan

Hal ini penting dilakukan oleh seorang guru, sebelum memulai pelajaran di kelas. Dengan menyapa dan salam yang penuh semangat, keceriaan dan kehangatan. Siswa akan terpanggil menyapa dan menjawab salam dengan penuh semangat pula, dan kelaspun menjadi ramai.

2.. Menarik perhatian siswa

Perhatian dalam proses pembelajaran adalah kesanggupan untuk memusatkan seluruh aktivitas siswa agar tertuju kepada kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Upaya yang dapat digunakan guru untuk mengkondisikan siswa agar perhatian siswa tertuju kepada materi ajar antara lain:

* Gaya mengajar guru. Perhatian dapat timbul dari apresiasi gaya mengajar guru seperti posisi, atau kegiatan yang berbeda dari biasanya.

* Penggunaan alat bantu mengajar. Seperti: gambar, model, skema, disamping menarik perhatian memungkinkan  terjadinya kaitan antara hal yang telah diketahui dengan hal yang dipelajari

* Pola interaksi yang bervariasi. Pola interaksi harus dikembangkan secara interaktif sehingga menarik perhatian siswa. Pola interaksi harus diupayakan kesemua arah tidak hanya satu arah, seperti guru-siswa, siswa-siswa, siswa-guru.

* Tempat belajar. Misal: selain kelas, guru dapat merancang tempat belajar di luar kelas seperti perpustakaan, taman sekolah, dan laboratorium.

3. Menumbuhkan motivasi siswa

Motivasi adalah suatu kekuatan atau energi yang mendorong seseorang untuk melakukan aktivitas. Motivasi sangat penting untuk dimiliki, dipelihara dan ditingkatkan pada setiap siswa. Alternatif yang dapat digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi siswa dalam pembelajaran antara lain:


* Kehangatan dan semangat. Guru hendaknya memiliki sikap yang ramah, penuh semangat dan hamgat dalam berinterksi dengan peserta didik. Sikap demikian akan membangkitkan motivasi belajar, rasa senang dan semangat peserta didik dalam mengikuti pembelajaran dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan kepadanya.

* Membangkitkan rasa ingin tahu. Untuk membangkitkan rasa ingin tahu dalam diri peserta didik, guru dapat melakukan berbagai kegiatan, antara lain bercerita, yang menimbulkan rasa penasaran dan pertanyaan kemudian memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan berbagai pertanyaan berkaitan dengan apa yang telah diceritakan atau didemonstrasikan. Kegiatan semacam ini akan efektif untuk membangkitkan motivasi belajar peserta didik.

* Mengemukakan ide yang bertentangan. Ide yang bertentangan dapat dikemukakan guru sekolah dasar pada semua tingkat kelas. Ide dan pertanyaan yang dikemukakan perlu disesuaikan dengan tingkat kelasa.
* Memperhatikan minat belajar peserta didik. Agar proses pembelajaran dapat membangkitkan motivasi belajar, maka apa yang disajikan harus sesuai dengan minat peserta didik. Karena setiap peserta didik memiliki perbedaan individual, sulit bagi guru untuk memperhatikan minat peserta didiknya, karena setiap peserta didik akan memilki minat yang berbeda dengan peserta didik lainya. Namun demikian ada minat-minat umum yang dapat diperhatiakan guru sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya (seperti usia, jenis kelamin, lingkungan, adat, budaya, status sosial ekonomi masyarakat umumnya). Agar guru dapat mengajar dengan memperhatikan minat belajar peserta didik, maka perlu memperhatikan faktor-faktor tersebut.

4. Memberi acuan pelajaran

Abimanyu mengemukakan bahwa memberi acuan adalah “usaha mengemukakan spesifik dan singkat serangkaian alternatif yang memungkinkan peserta didik memperoleh gambaran yang jelas mengenai hal-hal yang akan dipelajri dan cara yang hendak ditempuh dalam mempelajari materi pembelajaran”.
Lebih lanjut dikemukakan bahwa untuk memberikan acuan dapat dilakukan dengan cara yaitu:

* Mengemukan tujuan dan batas-batas tugas. Untuk memulai pelajaran guru hendaknya mengemukan tujuan pelajaran dan batas-batas tugas yang harus dikerjakan peserta didik agar mereka memperoleh gambaran mengenai ruang lingkup materi yang akan dipelajari dan tugas-tugas yang harus dikerjakan.

* Menyarankan langkah-langkah yang akan dilakukan. Pada awal pembelajaran atau pada saat-saat tertentu selama pembelajaran, peserta didik akan terarah cara belajarnya atau dalam mengerjakan tugas-tugas, jika guru senantiasa memberikan saran-saran mengenai langkah-langkah kegiatan yang perlu dilakukan. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan contoh terlabih dahulu atau dengan melakukan suatu demonstrasi.


* Meningkatkan masalah pokok yang akan dibahas. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan masalah pokok yang akan dibahas. Misalnya guru meningkatkan peserta didik untuk menemukan hal-hal yang positif dan sifat–sifat mengenai sesuatu konsep, manusia, benda, gambar-gambar, dan sebagainya.

* Mengajukan pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan sebelum menjelaskan materi pembelajaran akan mengarahkan peserta didik terhadap pelajaran yang akan dipelajari misalnya, sebelum dijelaskan bahwa hujan berasal dari uap, guru dapat, mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk membantu peserta didik memahami terjadinya penguapan.

5. Membuat kaitan materi pelajaran

Untuk membuat kaitan dalam membuka pelajaran, guru dapat melakukannya dengan menghubungkan antara meteri yang akan disampaikan dengan materi yang telah dikuasai peserta didik.Disamping itu perlu dikaitkan dengan pengalaman, minat dan kebutuhan peserta didik. Cara yang dapat dilakukan guru antara lain:

* Mengajukan pertanyaan apersepsi.
* Mengulas sepintas garis besar isi pelajaran yang telah lalu.
* Mengaitkan materi yang diajarkan dengan lingkungan peserta didik.
* Menghubungkan bahan pelajaran yang sejenis dan berurutan.

Seperti halnya membuka pelajaran juga tidak kurang pentingnya. Setelah guru melaksanakan kegiatan inti, guru harus menyisakan waktu beberapa menit untuk aktivitas menutup pelajaran. 

Kegiatan menutup pelajaran bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tujuan sudah tercapai, seberapa banyak siswa yang sudah mencapai tujuan, dan bagian mana materi ajar yang belum dipahami oleh siswa.

Dengan informasi tersebut guru bisan merencanakan tindak lanjut seperti pengayaan, remedial, dan sebagainya. Jadi, yang dimaksud menutup pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan guru untuk mengakhiri inti pelajaran.


5 cara yang dilakukan guru menutup pelajaran dengan baik dan benar untuk mencapai tujuan pembelajaran adalah :

1. Meninjau kembali materi yang diberikan, dengan cara

* Merangkum Inti Pelajaran
* Membuat Ringkasan 

Kedua kegiatan tersebut dapat dilakukan guru dengan melibatkan siswa, tidak disampaikan secara definitif. Melibatkan siswa dalam merangkum inti pelajaran atau meringkas, membantu mereka untuk memahami lebih baik dan bertahan di dalam ingatan siswa lebih lama.

2. Melakukan evaluasi terhadap penguasaan materi

Terdapat 4 cara melakukan evaluasi penguasaan materi adalah:

* Mendemonstrasikan Keterampilan. 

Misalnya memperagakan konsep hukum pascal menggunakan botol aqua bekas yang dilubangi pada beberapa tempat pada ketinggian sama dengan ukuran lubang sama besar. Dipotong bagian atasnya, sehingga yang digunakan, dari atas sampai ke bawah penampangnya sama besar. Mengisi botol tersebut dengan air, dan menyuruh siswa memperhatikan pancaran air yang keluar dari lubang.

* Mengaplikasikan ide baru pada situasi lain.

Misalnya guru membahas pompa hidrolik sebagai contoh penerapan hokum pascal. Pada kegiatan penutuk guru menbahas tentang jarum suntik. 

* Mengekspresikan pendapat siswa sendiri

Guru menunjuk siswa tertentu untuk menyampaikan penjelasannya tentang materi atau bagian dari materi yang sudah dipelajari. Siswa lain diberi kesempatan untuk melengkapi, mengulas, atau menyanggahnya.

* Memberikan latihan tertulis

Pemberian latihan dapat dilakukan di dalam kelas, bila waktu masih tersedia. Bila tidak ada waktu guru dapat member pekerjaan rumah. Latihan disini tidak hanya berbentuk soal, namun bisa berupa narasi, laporan hasil pengamatan, atau bentuk lainnya. 

3. Memberikan tindak Lanjut

Informasi yang didpat guru pada saat menutup pelajaran dimanfaatkan sebagai umpan balik untuk merencanakan tindak lanjut yang tepat sasaran. Dua aktivitas yang dapat direncanakan guru setelah menutup pelajaran adalah:


* Pembelajaran Remidial bagi siswa yang belum mencapai tujuan pembelajaran. Yang perlu diingat oleh guru adalah, bahwa belum mencapai tujuan pembelajaran tidak sama dengan pencapaian ketuntasan. Seorang anak yang sudah mencapai ketuntasan belum tentu mencapai tujuan pelajaran. Karena ketuntasan hanya dipatok beberapa presen dari keseluruhan tujuan pembelajaran. 

* Pembelajaran Pengayaan, bagi siswa yang sudah menguasai materi ajar secara penuh (seratus presen tujuan pelajaran tercapai), guru perlu merencanakan materi dan bentuk pembelajaran pengayaan yang tepat.

4. Menyampaikan kesan dan pesan selama pembelajaran

Dalam menyampaikan kesan dan pesan selama proses pembelajaran bisa dilakukan oleh siswa dan guru, kesan siswa selama proses pembelajaran, untuk mengetahui sampai sejauh mana perhatian dan pemahaman siswa terhadap materi, dan kesan guru bahwa pelajaran hari ini sangat penuh makna dengan menceritakan materi yang dihubungkan dengan kejadian di sekitar.

5. Menutup pelajaran dengan memberi motivasi

Seyogyanya guru setiap kali mengakhiri proses pembelajaran selain, bernyanyi, dan salam, yang lebih utama memberikan motivasi kepada siswa, agar pada pembelajaran berikutnya tetap semangat dan konsentrasi.

Demikian semoga artikel ini bermanfaat dan memberi pencerahan bagi Bapak/Ibu guru. jangan lupa berbagi.

Ikuti dan baca artikel lainnya BlogPendidikan.net di GOOGLE NEWS


Demikianlah Artikel Ini 5 Cara Membuka dan Menutup Pelajaran Dengan Baik dan Benar

Sekianlah artikel Ini 5 Cara Membuka dan Menutup Pelajaran Dengan Baik dan Benar kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Ini 5 Cara Membuka dan Menutup Pelajaran Dengan Baik dan Benar dengan alamat link https://infogurudancpns.blogspot.com/2023/03/ini-5-cara-membuka-dan-menutup.html

0 Response to "Ini 5 Cara Membuka dan Menutup Pelajaran Dengan Baik dan Benar"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel